BLACK DEATH, COVID-19 & ILMU FALAK


Beberapa hari terakhir membaca status bergentayangan di grup WhatsApp yang menghubungkan berakhirnya pandemik menurut ilmu falak. Dimana menurut perhitungan tersebut wabah diprediksi akan berakhir pada pertengahan mei atau awal juni.

BLACK DEATH (1346-1351)
Dahulu juga pernah terjadi wabah di dunia yang kala itu disebut BLACK DEATH. Dimana Black Death membunuh -/+ 50 juta orang di eropa (mengurangi 60 persen populasi Eropa). Di jawa sendiri wabah tersebut pernah menyerang di awal abad ke 20.

Banyak hal yang dihubungkan dengan wabah tersebut, dari klaim bahwa wabah tersebut di akibatkan oleh perubahan posisi bintang, bagaimana kemudian gereja katolik dianggap ikut berperan hingga efek udara busuk karena saat musim salju wabah itu tiba tiba menghilang sampai akhirnya wabah kembali merebak saat musim semi kembali hadir. Beberapa waktu kemudian diketahui bakteri yersinia pestis yang terdapat dalam kutu tikuslah penyebabnya, itulah kenapa wabah merebak saat musim semi.

COVID-19 & ILMU FALAK
Kembali pada maraknya analisa yang menghubungkan Covid-19 dengan ilmu falak yang untuk memperkuatnya disandingkanlah dengan hadist nabi. Sebagai informasi, bahwa COVID-19 akan terus berkembang manakala ia menemukan inang (dalam hal ini manusia). Karenanya solusinya adalah memotong rantai penularan COVID-19 dengan menaati himbauan yang selama ini sudah beribu ribu kali disampaikan, cuci tangan dengan sabun, penggunaan masker, physical distancing, social distancing dll.

COVID-19 pun akan mati dengan sendirinya jika dia menempel pada benda mati dan tidak menemukan inang untuk berkembang. Mari jangan mudah mengutip hadist untuk kemudian di cocoklogi kan dengan semua kondisi. COVID-19 pun makhluk Allah SWT dan di design memiliki kapsul terbuat dari lemak yang lemah dengan sabun. Covid-19 adalah makhluk yang di design bisa berpindah pindah melalui perantaraan droplet (cairan pernafasan yang keluar lewat mulut dan hidung) dan akan terus berkembang jika menemukan inang

Saya sendiri percaya dengan ilmu falak, namun tidak semua wabah bs dihubungkan dengan ilmu falak. Mau dihitung dengan sejeli apapun, jika COVID-19 ini masih menemukan inang maka dia akan terus berkembang, jangankan sampai mei atau juni, sampai akhir tahun 2020 pun bisa terjadi pandemik COVID-19 ini belum berakhir. Bayangkan angka kematian yang potensial akan terus bertambah dan dampak ekonomi yang akan semakin mengguncang kita jika kita tidak segera berupaya bersama sama memotong rantai penularan COVID-19 ini. Belum genap 2 bulan sejak maret 2020 (versi lain sejak januari 2020) kita sudah bisa merasakan dampak ekonomi yang begitu dahsyat.

Mari lawan COVID-19 ini dengan bersama sama berupaya mematuhi anjuran untuk memproteksi diri kita dan keluarga kita untuk memutus rantai penularan COVID-19

Penulis: Hasan Bayuni
MCCC Jateng