Muhammadiyah dan Ziarah Kubur


Islam melalui Nabi Muhammad tidak melarang ziarah kubur, malah menganjurkannya. Untuk apa? Supaya kita mengingat kematian dan mendoakan saudara kita yg telah lebih dulu kembali kepada Allah. Apalagi kubur para Nabi dan orang salih. Maka tidak mungkin Muhammadiyah melarang ziarah kubur. Karena Muhammadiyah jelas tegas mengikuti sunnah Rasulullah saw. Maka yg bilang Muhammadiyah melarang ziarah kubur Itu jelas Hoax nya!!

Hanya memang Muhammadiyah sangat berhati-hati dalam mempraktekkan ziarah kubur. Yaitu dg mengucapkan salam kepada ahli kubur dan mendoakan ampunan bagi ahli kubur. Itu saja. Berlaku umum juga kepada kubur orang-orang Salih. 

Adapun amaliah yg lain seperti Tawassul dalam berdoa kepada ahli kubur orang-orang Salih (yg sudah wafat) ulama berselisih pendapat. Antara yang membolehkan bahkan menyunnahkan dan yang melarang sama sekali. Perbedaan itu bersifat fiqih yang zhanni. Tidak boleh dibawa ke ranah perbedaan aqidah. Dan tak perlu ada label musyrik bagi yg melakoni amaliah Tawassul kpd ahli kubur orang Saleh. Para fuqoha yg berselisih pendapat sejak dahulu tidak pernah membawa soal ini ke dalam wilayah akidah 

Kalau Muhammadiyah memilih pendapat yg menolak Tawassul model itu, tidak berarti Muhammadiyah melarang ziarah kubur. Maka berhentilah salah paham thd Muhammadiyah. Hormatilah perbedaan fiqih itu. Sebagaimana kami menghormati saudara2 yg bertawassul krn berpegang kepada pendapat yg membolehkan, maka hormatilah Muhammadiyah yang berpegang kpd pendapat yang melarangnya.

Diperlukan kematangan dan kedewasaan Semua pihak. Salam damai dari Kudus dan Demak. (RZ)

Penulis: Ustadz Fahmi Salim