PW IPM KALBAR dan WIMNUS KALBAR Siapkan Pelajar dan Mahasiswa Muhammadiyah yang Bermental Mandiri


Khazanahonline.com, PONTIANAK – Memotivasi pelajar agar menghasilkan insan yang luar biasa bukanlah perkara mudah dan tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Butuh motivasi untuk membangkitkan semangat mereka untuk mau menjadi seorang  pelajar yang tekun dan entrepreneur muda. 
Hal inilah yang coba dilakukan oleh WIMNUS (Wirausaha Muda Nusantara) bersama Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kalimantan Barat saat mengadakan seminar Nasional Character Building “Road Map To Be The World Class Leader” di Ballroom Gardenia Resort Kubu Raya hari Sabtu (10/11/2018).

Tidak tanggung-tanggung, mereka mengundang Syafii Efendi seorang Trainer dan Motivator Muda nomor satu di Indonesia yang sekaligus Ketua Umum Pimpinan Pusat Wimnus. Alhasil 800 pelajar dan mahasiswa dari Pontianak dan daerah sekitarnya memadati Ballroom Gardenia Resort.
Dalam sambutan Ketua Umum PW Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kalimantan Barat, Santoso Setio mengatakan bahwa pelajar perlu motivasi untuk mengubah mindset para pelajar Kalimantan Barat.



“Perlu motivasi dan mindset yang tidak hanya sekali dua kali, tetapi motivasi harus disampaikan berkali-kali
Kegiatan yang luar biasa ini diharapkan juga harus punya mental mandiri, tidak bergantung pada orang lain namun memberi warna positif terhadap orang lain.
Selain itu beliau yang akrab disapa Bang Tio ini menambahkan, “Mandiri disini bukan hanya dari mental dan finansial, tetapi juga mereka tidak mudah terpengaruh karena mereka sudah punya motivasi sendiri” Ujarnya.
Sementara itu, Dede Kurniawan Ketua DPD WIMNUS Kalimantan Barat bahwa  Seminar motivasi nasional enterpreneur muda diharapkan membangun bangsa siap menuju Indonesia mandiri 2034
Dirinya mengharapkan seluruh anak muda khususnya pelajar dan mahasiswa untuk terus berinovasi, terus belajar, membaca buku dan bergaul dengan orang sukses.
“Bukan hanya kemauan, tetapi sukses yang sudah dilakukan proses-prosesnya.” tambahnya.
Syafii Efendi mengatakan dalam seminarnya bahwa anak muda harus fokus perbaiki input karena input yang masuk akan menjadi mindset masing-masing anak mudanya. (arr)