Jejak Tim Khusus Pengawal Prabowo Subianto


Khazanah online.com - Jika diperhatikan, capres dan pendiri Partai Gerindra Prabowo Subianto selalu ditemani beberapa orang ke mana pun ia pergi. Selain ajudan, ada pengawal yang selalu menggunakan seragam putih cokelat-cokelat. Mereka adalah anggota tim khusus (Timsus) yang selalu mengawal Prabowo.

Menurut salah seorang pria yang tahu soal isi rumah Prabowo di Desa Bojong Koneng, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Timsus ini bisa dikatakan seperti Paspampres-nya Prabowo.

"Timsus nggak sembarangan, dipilih sendiri (oleh Prabowo), seleksinya ketat," ujar seorang pria yang tak mau menyebutkan namanya. 

Timsus ini dilatih khusus seperti militer. Dikenal juga dengan nama Tim 18 karena waktu Prabowo mencalonkan diri pada Pilpres 2014, tim tersebut berjumlah 18 orang. Dalam pantauan wartawan, setiap kali Prabowo bepergian selalu ditemani Timsus tersebut.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, ke mana pun mantan Danjen Kopassus ini pergi, harus ada ajudan dan minimal satu anggota timsus yang menemani. Terkadang juga ada anggota Timsus lainnya yang sudah berjaga atau menunggu di lokasi-lokasi yang dituju Prabowo.

Anggota Timsus ini bukan sembarang pengawal, mereka harus melalui seleksi dan pelatihan seperti halnya dalam instansi militer. "Dapat pelatihan militer. Terus harus yang fisiknya bagus, posturnya bagus," jelasnya.

Di dapat dari mana anggota Timsus ini? Apakah dari anggota TNI? "Nggak, bukan dari TNI. Cuma dididik secara militer. Bapak yang pilih sendiri, ada yang diambil dari anak drumband, soalnya mereka anak drumband kan dilatih semi-militer. Di sini emang semi-militer sih didikannya," tutur pria lainnya.

Sejumlah anggota Timsus diwajibkan siaga dikediaman Prabowo, sehingga sewaktu-waktu Prabowo membutuhkan atau akan pergi, selalu ada Timsus yang dapat menemaninya. Tim ini bekerja dengan sistem shift, namun saat pemilu 9 April 2014 lalu, seluruh anggota Timsus bersiaga. "Waktu pemilu lalu semua Timsus berjaga, masuk semuanya, nggak ada yang libur," jelas sumber tersebut. (Dtk)

KERAP TERLIBAT ADU DORONG DENGAN WARTAWAN
Insiden arogansi dan over protective yang dilakukan pengawal mantan Danjen Kopasus itu terhadap wartawan juga beberapa kali tercatat dalam laporan berita berbagai media masa. Salah satunya dialami oleh wartawan online detik.com, Rinto Heksantoro (15/5/2018).
Foto: inikebumen

Insiden itu bermulai usai Prabowo turun dari panggung, Heksa bersama belasan wartawan lainnya sedang mengambil gambar ditengah ribuan pendukungnya. Saat akan melakukan wawancara langsung, tiba-tiba Heksa didorong menjauh dari Prabowo oleh seorang pengawal bertubuh tegap itu dan diserahkan ke polisi. 


"Saya mau wawancara padahal Pak Prabowo sudah mau menjawab, sampai tiba-tiba saya didorong," ujar Heksa.

Heksa mengaku bertanya terkait dengan ricuhnya debat publik Pilkada Jabar, yang dipicu oleh ucapan dan kaus bertulis '2019 Ganti Presiden' yang dipamerkan pasangan calon (Paslon) Cagub-Cawagub Sudrajat-Ahmad Syaikhu. Keduanya diusung oleh Gerindra.

Pertanyaan itu belum sempat dijawab Prabowo, sampai terjadi insiden arogansi tersebut. Tak hanya itu, sejumlah wartawan lainnya juga berkali-kali disikut oleh para pengawal Prabowo, saat mengambil gambar menggunakan kamera. Para wartawan menyayangkan tindakan kurang humanis yang dilakukan oleh para pengawal itu. (ikc)